Motivasi berpangkal dari
kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu
tujuan.
Namun pada intinya bahwa motivasi
merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dalam kegiatan belajar,
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat
diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak
akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Bagi siswa yang selalu
memperhatikan materi pelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru.
Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik.
Siswa yang demikian biasanya dengan kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan
guru. Rasa ingin tahunya lebih banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan.
Berbagai gangguan yang ada disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar
memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang
tidak ada motivasi di dalam dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan
dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah
membangkitkan motivasi peserta didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Selama lebih kurang 2 minggu
melakukan observasi pembelajaran di
Awatapu College, Ada beberapa strategi yang biasa digunakan oleh guru untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
1. Menjelaskan tujuan
belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar
mengajar guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan
dicapainya kepada siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi siswa
dalam belajar.
2. Hadiah
Siswa yang berprestasi atau
berhasil dalam berbagai hal sering di berikan hadiah. Hal ini tentu semakin
memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu,
siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang
berprestasi. Hadiah yang diberikan tidak selalu yang berharga mahal, dapat
berupa permen, coklat, atau biskuit. Tetapi siswa sangat senang menerimanya.
3. Pujian
Sudah sepantasnya siswa yang
berprestasi untuk diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang
bersifat membangun kepribadian siswa.
4. Saingan/kompetisi
Guru juga berusaha menciptakan
suasana persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya,
berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya.
5. Hukuman
Hukuman diberikan kepada
siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini
diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha
memacu motivasi belajarnya.
6. Membangkitkan dorongan
kepada siswa untuk belajar
Strateginya adalah dengan memberikan
perhatian maksimal kepada siswa.
7. Membentuk kebiasaan
belajar yang baik
8. Membantu kesulitan
belajar siswa secara individual maupun kelompok
9. Menggunakan metode yang
bervariasi, dan
10. Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
Palmerston
North, 14th November 2012