Model
pembelajaran Inquiry (inkuiri), merupakan salah satu model pembelajaran
terkenal. Inquiry berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta,
atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan
penyelidikan. Model pembelajaran Inquiry (inkuiri) bertujuan untuk memberikan
cara bagi siswa untuk membangun kecakapan intelektual yang terkait dengan
proses berpikir reflektif.
Teori
yang mendasari model pembelajaran ini:
1.
Secara alami manusia mempunyai kecenderungan untuk selalu mencari tahu akan
segala sesuatu yang menarik perhatiannya;
2.
Mereka akan menyadari keingintahuan akan segala sesuatu tersebut dan akan
belajar untuk menganalisis strategi berpikirnya tersebut;
3.
Strategi baru dapat diajarkan secara langsung dan ditambahkan/digabungkan
dengan strategi lama yang telah dimiliki siswa;
4.
Penelitian kooperatif (cooperative inquiry) dapat memperkaya kemampuan berpikir
dan membantu siswa belajar tentang suatu ilmu yang senantiasa bersifat tentatif
dan belajar menghargai penjelasan atau solusi altematif.
Sanjaya
menyatakan, ada beberapa hal yang menjadi ciri utama strategi model
pembelajaran Inquiry (inkuiri). Pertama, model pembelajaran Inquiry
(inkuiri) menekankan kepada aktifitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan, artinya pendekatan inquiry menempatkan siswa sebagai subjek belajar.
Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari
dan menemukan sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan
dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Artinya dalam model
pembelajaran Inquiry (inkuiri) menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar,
akan tetapi sebagai fasilitator dan. Ketiga, model pembelajaran Inquiry
(inkuiri) adalah mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses
mental, akibatnya dalam pembelajaran inquiry siswa tidak hanya dituntut agar
menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi
yang dimilikinya.
model
pembelajaran Inquiry (inkuiri) terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan besarnya
intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang diberikan oleh guru
kepada siswanya. Ketiga jenis model pembelajaran Inquiry (inkuiri) tersebut
adalah:
Inquiry
Terbimbing (guided inquiry approach)
Model
pembelajaran Inquiry (inkuiri) terbimbing yaitu posisi guru membimbing siswa
dengan melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada
suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan
tahap-tahap pemecahannya.
Inquiry
Bebas (free inquiry approach).
Pada
umumnya model pembelajaran Inquiry (inkuiri) ini digunakan bagi siswa yang
telah berpengalaman belajar dengan pendekatan inquiry. Karena dalam model
pembelajaran Inquiry (inkuiri) bebas, menempatkan siswa seolah-olah bekerja
seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan permasalahan untuk
diselidiki, menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri, merancang
prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan.
Inquiry
Bebas yang Dimodifikasi ( modified free inquiry approach)
Model
pembelajaran Inquiry (inkuiri) ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari
dua model pembelajaran Inquiry (inkuiri) sebelumnya, yaitu: model pembelajaran
Inquiry (inkuiri) dan model pembelajaran Inquiry (inkuiri). Meskipun begitu
permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau
mempedomani acuan kurikulum yang telah ada.
Prosedur
Pembelajaran
Tujuan
utama dari model pembelajaran inquiry adalah membuat siswa
menjalani suatu proses tentang bagaimana pengetahuan diciptakan. Untuk mencapai
tujuan ini, siswa dihadapkan pada sesuatu (masalah) yang misterius, belum
diketahui, tetapi menarik. Namun, perlu diingat bahwa masalah, tersebut harus didasarkan
pada suatu gagasan yang memang dapat ditemukan (discoverable ideas), bukan
mengada-ada.
Model
ini sangat penting untuk mengembangkan nilai dan sikap yang sangat dibutuhkan
agar siswa mampu berpikir ilmiah, seperti
1.keterampilan
melakukan pengamatan, pengumpulan dan pengorganisasian data termasuk merumuskan
dan menguji hipotesis serta menjelaskan fenomena,
2.
kemandirian belajar,
3.keterampilan
mengekspresikan
secara verbal,
4.
kemampuan berpikir logis, dan
5. kesadaran bahwa ilmu bersifat dinamis dan tentatif.
Kepustakaan:
Wawan Junaidi, Model Pembelajaran Inquiry training
,http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/06/model-pembelajaran-inquiry-training.html
Wina
Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Kencana
Prenada Media Group. Jakarta. 2008).
wah.. tambah pengetahuan lagi ni tentang inquiry. tambah inspirasi juga untuk PTK saya. makasih bu.
BalasHapusbagi yang ingin donwload media ajar flash. bisa kunjungi blog saya.
>> RADIASI - Ragam Media Edukasi
Terima kasih juga. semoga berguna.
Hapushttp://komandobisnis.blogspot.com/
BalasHapus