Dalam menghadapi tantangan globalisasi yang sedang
melanda dunia, maka dunia pendidikan harus mempersiapkan untuk menghadapi
tantangan globalisasi pada semua jenjang pendidikan. Sekolah sebagai institusi pendidikan dituntut untuk melakukan segala upaya yang mengacu pada
penguatan, pengayaan, pengembangan, perluasan, pendalaman melalui penyesuaian
terhadap standar pendidikan dalam maupun luar negeri, yang memiliki reputasi
mutu internasional.
Kemajuan
pendidikan tidak terlepas dari perkembangan
ilmu pengetahuan dan tehnologi. Yang menjadi dilema sekarang ini siswa
kurang tertarik mengembangkan ilmu pengetahuan dan memahami penulisan karya
ilmiah remaja, padahal di Perguruan Tinggi, karya ilmiah merupakan tugas dari
semua dosen yang mengampunya. SMA Negeri 1 Batanghari melalui organisasi siswa
intra sekolah (OSIS) memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan
program-program untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang siap dalam
menghadapi tantangan globalisasi. Sekolah menyediakan wadah dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan khususnya dalam memberi dasar sikap ilmiah yaitu : jujur,
optimis, terbuka, percaya diri, toleransi, kreatif, kritis, dan skeptisa. Wadah
tersebut adalah Kelompok Ilmiah Remaja (KIR).
Hal
ini sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu; “ Mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetehuan dan
ketrampilan, kesehatan jasmani & rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.”
Sejalan
dengan hal tersebut, diperlukan upaya-upaya lain untuk meningkatkan kemampuan siswa.
Salah satunya dengan mengikuti kegiatan PIRN XIII Tahun 2014 yang diadakan oleh
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten
Wakatobi pada tanggal 7 - 14 September 2014 di Wakatobi Sulawesi Tenggara
Pemerintah Kabupaten Wakatobi bekerja sama dengan
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan Perkemahan Ilmiah
Remaja Nasional (PIRN) XIII Tahun 2014. Dimana Kabupaten Wakatobi ditunjuk
sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan tersebut yang berlangsung dari
tanggal 7 sampai dengan 14 September. Kegiatan ini secara resmi dibuka di
Lapangan Merdeka, Senin (8/9) sore WITA.
Tema PIRN kali ini adalah "Iptek Untuk
Keberlangsungan Bahari dan Daya Saing Bangsa". Pengelolaan bahari
Indonesia yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi berpotensi untuk
memberikan empat manfaat dari empat sisi, yakni ekonomis, ekologi, estetika,
dan pendidikan serta penelitian. Keberadaan Taman Nasional Wakatobi telah
menjadikan kabupaten tersebut tidak hanya magnet para wisatawan, tapi juga
laboratorium alam yang luar biasa bagi peneliti di seluruh penjuru dunia.
Kegiatan itu diselenggarakan untuk meningkatkan minat
dan kemampuan remaja di bidang ilmu pengetahuan dan penelitian, serta
membimbing remaja melaksanakan penelitian ilmiah yang terkait dengan lingkungan
sekitarnya untuk menumbuhkan budaya berpikir kreatif dengan prinsip-prinsip
ilmiah. Selain itu peserta juga dapat bertindak sebagai duta wisata yang akan
mempromosikan Wakatobi. Di dalam PIRN juga diselenggarakan kegiatan workshop
guru bagi guru pembimbing.
Kegiatan ini dilaksanakan di
sebanyak 9 tempat di Kabupaten Wakatobi dan melibatkan 10 peneliti LIPI yang
bertindak sebagai instruktur. Selama kegiatan berlangsung, peserta PIRN
mendapatkan materi metodologi penelitian dalam kelas di Bidang Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK), dan Ilmu
Pengetahuan Teknik (IPT). Selain kegiatan kelas, peserta juga mendapatkan
materi pelatihan penelitian di lapangan dan pembimbingan untuk menulis karya
tulis ilmiah. Pada praktiknya peserta juga membuat teknologi tepat guna
diantaranya alat pedeteksi tsunami, pengubah air asin menjadi air tawar,
penyaring logam di air, dan lain sebagainya.
Peserta PIRN XIII Tahun 2014 dari SMAN 1 Batanghari
Peta Lokasi
Penelitian
Pemberian materi di kelas
Kegiatan Penelitian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar